makalh problema dan jiwa keagamaan


makalh problema dan jiwa keagamaan


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami dari kelompok 4 panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan kasih sayang dan keridhoan-Nya sehingga kami mendapatkan kekuatan dalam menyusun makalah ini, juga berkat segala rahmat dan karunia-Nya akhirnya tersusun jualah makalah  yang berjudul, ”Sumber kejiwaan Agama dan Keberagmaan pada manusia”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas ILMU PSIKOLOGI AGAMA di Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara.
Kami dari kelompok 4 menyadari dalam penulisan Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi isi maupun penyajiannya. Yang dari beberapa referensi saja pastinya maklah kami banyak kekurangan, Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga Allah memberikan kemanfaatan atas Makalah ini, khususnya bagi penulis dan bagi pembaca umumnya. Amiin.


BAB I

PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang

Pada hakikatnya manusia mempunyai hubungan dan mempunyai sejarah panjang terhadap tuhan. Hal ini dapat diketahui dan dapat dilihat dari pendapat para ahli agama, baik melalui penelitian, dokumen kuno maupun kitab suci.

Dalam masyarakat kuno telah dikenal berbagai kepercayaan, seperti dinamisme, animisme, politheisme, dan berpuncak pada monotheisme. Hal ini dapat dibuktikan melalui situs-situs kuno peninggalan peradapan Yunani Kuno, peradaban Mesir Kuno, peradaban China Kuno, tak terkecuali di indonesia banyak peninggalan yang berhubungan dengan kepercayaan dan banyak lagi. Satu hal yang pasti, manusia sejak zaman dahulu telah mengenal adanya Yang Maha. Dalam kitab suci, hubungan ini dikenal sebagai hubungan Pencipta dengan ciptaan-Nya. Dan hubungan ini ada mulai manusia pertama kali ada, yaitu Nabi Adam as.

Hingga sekarang, manusia tetap memiliki keyakinan pada Tuhan. Besar kecilnya keyakinan itu tergantung dari berbagai hal. Misalnya sedikit banyaknya informasi keagamaan yang diterima, kebiasaan sejak usia dini, lingkungan keluarga, masyarakat di sekolah, pengalaman agama dan lainnya. Walaupun keyakinan terhadap Tuhan dipengaruhi berbagai faktor, tetap saja ada (walaupun sedikit) keyakinan manusia pada Tuhan.


B. Rumusan Masalah

Secara umum tulisan ini berusaha untuk menguraikan kembali tentang Teori Sumber

Kejiwaan Agama (Potensi Agama), kemudian diturunkan pada rumusan masalah yang lebih kecil, yaitu :

1.     Bagaimana menurut pendapat para ahli tentang jiwa agama ?

2.     Bagaimana sumber jiwa agama menurut konsep islam ?

3.     Bagaimana fitrah dalam agama islam ?






BAB II
PEMBAHASAN

A.    Teori Tentang Sumber Kejiwaan Agama
Tidak bisa di pungkiri bahwa kata kunci pada pembahasan psikologi adalah tentang jiwa. Hampir seluruh ahli ilmu jiwa sependapat, bahwa sesungguhnya apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan manusia itu bukan hanya terbatas pada kebutuhan makan, minum, pakaian, ataupun kenikmatan-kenikmatan lainnya. Berdasarkan hasil riset dan observasi, bahwa pada diri manusia terdapat semacam keinginan dan kebutuhan yang bersifat universal. Kebutuhan ini melebihi kebutuhan-kebutuhan lainnya, bahkan mengatasi kebutuhan akan kekuasaan. Keinginan akan kebutuhan tersebut merupakan kebutuhan kodrati, berupa keinginan untuk mencinta dan dicintai Tuhan.[[1][1]]
Berdasarkan pengertian diatas, dapat di ketahui manusia ingin mengabdikan dirinya kepada Tuhan atau sesuatu yang dianggapnya sebagai zat yang mempunyai kekuasaan tinggi sebagaimana fitrahnya. Keinginan itu terdapat pada setiap kelompok, golongan atau masyarakat manusia dari yang paling primitif hingga yang paling modern.
Dalam pembahasan Sumber jiwa agama menurut para ahli dapat digolongkan menjadi 2 golongan yaitu yang berpandangan monistik dan yang berpandangan fakulty.
a.    Menurut Teori Monistik
Menurut teori monistik, yang menjadi sumber kejiwaan agama itu adalah berasal dari satu sumber kejiwaan. Sumber tunggal manakah yang paling dominan sebagai sumber jiwa kejiwaan itu? Terhadap sumber kejiwaan yang dominan itu, dikalangan ahli terjadi perbedaan pendapat:
a)      Menurut Thomas van Aquiono
Yang menjadi dasar kejiwaan agama ialah: Berfikir. Manusia bertuhan karena manusia menggunakan kemampuan berfikirnya. Kehidupan beragama merupakan refleksi dari kehidupan berfikir manusia itu sendiri.
b)       Menurut Frederick Hegel
Agama adalah suatu pengalaman yang sungguh-sungguh benar dan tepat kebenaran abadi. Berdasarkan konsep itu maka agama semata-mata merupakan hal-hal atau persoalan yang berhubungan dengan pikiran.
c)      Menurut Rudolf Otto
Sumber jiwa agama adalah rasa kagum yang berasal dari The Whaly Other (yang sama sekali lain), jika seseorang dipengaruhi oleh rasa kagum terhadap sesuatu yang dianggapnya lain dari yang lain, maka keadaan mental seperti itu oleh Otto disebut “Numinous. Perasaan itulah menurut R. Otto sebagai sumber dari kejiwaan agama manusia.
d)      Menurut Sigmund Freud
Unsur kejiwaan yang menjadi sumber keiwaan agama adalah lidido sexual (naluri seksual). Berdasarkan lidibo ini timbulah ide tentang Tuhan dan upacara keagamaan, melalui proses:
1.      Oedipus Complex, yaitu mitos Yunani kuno yang menceritakan bahwa karena perasaan cinta kepada ibunya, maka Oedipus membunuh ayahnya. Setelah ayahnya mati timbullah rasa bersalah pada diri sendiri.
2.      Father Image (cinta bapak): setelah membunuh bapaknya Oedipus dihantui rasa bersalah, lalu timbul rasa penyesalan. Perasaan itu menerbitkan ide untuk membuat suatu cara sebagai penebus kesalahan manusia yang mereka lakukan, mereka memuja alasannya karena dari pemujaan itulah menurut Freud sebagai asal dari upacara keagamaan. Jadi agama muncul dari ilusi manusia.
b.   Menurut Teori Fakulti / Faculty Theori
Teori ini berpendapat bahwa tingkah laku manusia itu tidak bersumber pada suatu faktor yang tunggal tetapi terdiri atas beberapa unsur, antara lain yang dianggap memegang peran penting adalah: fungsi cipta (reason), rasa (emotion), dan karsa (will).[2][2][2]
a.       Fungsi Cipta, yaitu fungsi intelektual manusia. Melalui cipta orang dapat menilai dan membandingkan serta selanjutnya memutuskan sesuatu tindakan terhadap stimulus tertentu, termasuk dalam aspek agama.
b.      Fungsi Rasa, yaitu suatu tenaga dalam jiwa manusia yang banyak berperan dalam membentuk motivasi dalam corak tingkah laku seseorang.melalui fungsi rasa dapat menimbulkan penghayatan dalam kehidupan beragama yang selanjutnya akan memberi makna pada kehidupan beragama.
c.       Karsa itu merupakan fungsi ekslusif dalam jiwa manusia. Karsa berfungsi mendorong timbulnya pelaksanaan doktrin serta ajaran agama berdasarkan fungsi kejiwaan.
 Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan dan dipahami dengan lebih sederhana yaitu :
a.       Cipta, berperan untuk menentukan benar atau tidaknya ajaran suatu agama berdasarkan pertimbangan intelektual seseorang.
b.      Rasa, menimbulkan sikap batin yang seimbang dan positif dalam menghayati kebenaran ajaran agama.
c.       Karsa, menimbulkan amalan-amalan atau doktrin keagamaan yang benar dan logis.
Diantara ahli yang tergolong kepada teori Fakulti:
1.      G.M. Straton
G.M. Straton mengemukakan teori “konflik”. Ia mengatakan, bahwa yang menjadi sumber kejiwaan agama adalah adanya konflik bdalam kejiwaan manusia. Keadaan yang berlawanan seperti: baik-buruk, moral-im moral, kepasifan-keaktifan, rasa rendah diri dan rasa harga diri menimbulkan pertentangan (konflik) dalam diri manusia.[3][3] [3]
Jika konflik itu sudah demikian mencekam manusia dan mempengaruhi kehidupan kejiwaannya, makas manusia itu mencari pertolongan kepada suatu kekuasaan yang tertinggi (Tuhan). Seperti Sigmund Freud berpendapat, bahwa dalam setiap organis terdapat dua konflik kejiwaan seseorang yang mendasar, yaitu:
1)        Life-urge: ialah ke inginan mempertahankan ke langsungan hidup dari ke adaan yang terdahulu agar terus berlanjut.
2)        Death-urge: ialah keinginan untuk kembali ke dalam keadaan semula sebagai benda mati ( anorganis).  
Selanjutnya, G.M. Straton berpendapat, konflik yang positif yang tergantung atas adanya dorongan pokok yang merupakan dorongan dasar (basic-urge) sebagai keadaan yang menyababkan timbulnya konflik tersebut.
Dalam pernerapannya W.H. Clark berpendapat berdasarkan keinginaan dasar yang di kemukakan oleh Sigmund Freud, bahwa expresi dari pertentengan antara Death-urge dan Life-urge merupakan sumber kejiwaan agama dalam diri manusia. Dalam kenyataan kehidupan keagamaan kita dapat melihat adanya dorongan Life-urge secara positif hingga para pemeluk agama mengamalkan agamanya dengan penuh keikhlasan dalam hidupnya di dorong oleh ketakutannya Death-urge (hari kiamat).[4][4][4]

2.      Zakiah Daradjat
Dr. Zakiah Dradjat brpendapat, pada diri manusia itu terdapat kebutuhan pokok. Beliau mengemukakan, selain dari kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani manusia mempunyai suatu kebutuhan akan adanya kebutuhan akan keseimbangan dalam kehidupan jiwanya agar tidak
3.      W.H Thomas
Melalui teori The Four Wishes-nya mengemukakan, bahwa yang menjaddi sumber kejiwaan agama adalah empat macam keinginan dasar yang ada dalam jiwa manusia, yaitu:
1)      Keinginan untu keselamatan (security)
2)      Keinginan untuk mendapatkan penghargaan (recognations)
3)      Keinginan untuk di tanggapi (response)
4)      Keinginan akan pengetahuan atau pengalaman baru ( new experiennce)
Di dasarkan atas keempat keinginan dasar itulah pada umumnya manusia menganut agama menurut W.H. Thomas. Dengan mengabdi dan menyembah diri kepada Tuhan, keinginan untuk keselamatan terpenuhi. Demikian pula keinginan untuk mendapatkan penghargaan maka ajaran agama mengindoktrinasikan konsep akan adanya balasan baik setiap amal baik dan buruk. Agama memberi penghargaan kepada umatnya yang setia dan ikhlas melebihi kaum awam lainnya.[5][5][5]

B.     Sumber Kejiwaan Agama Menurut Islam
Di dalam Al-qur’an sumber jiwa agama dapat ditemukan dalam surat Ar-Rum ayat 30 yang berarti: “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah, tetaplah atas fitrah Allah yang menciptakan manusia menurut fitrah itu. Itulah agama yang lurus, tapi kebanyakan manusia tidak mengetahui” (QS. Ar-Rum:30).
Ayat tersebut menyatakan bahwa secara fitrah, manusia adalah makhluk beragama. Secara naluri manusia pada hakikatnya selalu meyakini adanya Tuhan Yang Maha Kuasa. Walaupun secara dhohir ada beberapa golongan yang tidak mengakui adanya Tuhan (atheis), tetapi itu hanya pernyataan lisan. Secara hakiki ia tetap meyakini adanya kekuatan di luar kekuatannya yang tidak mungkin dilampaui dan memiliki kekuatan Yang Maha.
Menurut Nurcholis Majid, agama merupakan fitrah munazal yang diturunkan Allah untuk menguatkan fitrah yang telah ada secara alami. Dengan fitrah ini manusia tergerak untuk melakukan kegiatan atau ritual yang diperintahkan oleh Yang Maha Kuasa, yang berbentuk upacara ritual, kegiatan kemanusiaan, kegiatan berfikir dan lain – lain.
Dalam manusia juga terdapat naluri untuk mencintai dan dicintai Tuhan. Keinginan ini tidak mungkin dapat terpenuhi kecuali melalui kegiatan beragama. Bahkan naluri ini memiliki porsi yang cukup besar dalam jajaran naluri yang dimiliki manusia.
Menurut Quraish Shihab , sumber jiwa agama seseorang bersumber dari penemuan rasa kebenaran, keindahan d kebaikan. Hal ini dapat dijabarkan sebagai berikut. Ketika manusia memperhatikan keindahan alam, maka akan timbul kekaguman. Kemudian menemukan kebaikan pada alam semesta yang diciptakan untuk manusia. Kemudian manusia mencari apa yang paling indah, paling benar dan paling baik yang pada akhirnya jawaban dari pertanyaan tersebut adalah Tuhan.

C.    Fitrah Dalam Islam
Pada manusia dilahirkan dalam keadaan fitrah. Fitrah adalah potensi dasar manusia yang bersifat suci, namun kesuciannya tersebut perlu dijaga dan dikembangkan melalui pola pengasuhan, pembinaan, pendidikan dan pergaulan yang baik.

Para ahli memiliki beberapa pengertian fitrah, antara lain:
1.      Fitrah berarti suci
Artinya, ketika seorang bayi lahir ke dunia, ia dalam keadaan suci, tanpa dosa. Tidak ada dosa warisan dari orang tuanya. Baru kemudian dalam mengarungi kehidupan orang tersebut terkena kotoran noda dosa.
2.      Fitrah berarti bertauhid
Artinya, sejak lahir manusia telah membawa sifat-sifat percaya kepada Tuhan. Jadi sudah naluri bila manusia menolak adanya atheism atau politheisme.
3.      Fitrah dalam arti ikhlas
Ketika lahir, manusia dibekali sifat-sifat oleh Tuhan. Salah satu sifat tersebut adalah ikhlas. Jadi ikhlas tersebut merupakan fitrah manusia.
4.      Fitrah dalam arti insting
Ibn Taimiyah membagi fitrah dalam dua bagian:
a.      Fitrah al-Munazalah
Yaitu fitrah luar yang masuk ke dalam manusia. Fitrah ini berupa al-qur’an dan sunah.
b.       Fitrah al-Gharizah
Yaitu fitrah dari dalam diri manusia untuk mengembangkan potensi manusia.
5.      Fitrah dalam arti tabiat
Menurut al-Ghazaly fitrah sebagai sifat dasar yang diperoleh manusia sejak lahir yang terdiri dari:
a. Beriman pada Allah
b. Menerima pendidikan dan pengajaran
c. Mencari kebenaran
d. Dorongan syahwat, ghodob dan insting
Banyak pengertian tentang fitrah, dilihat dari bernagai sudut dan pandangan akan mempunyai makna dan pengeritan yang berbeda, tap pada dasarnya dapat kita simpulkan tentag makna fitrah adalah potensi dasar manusia yang bersifat suci, namun kesuciannya tersebut perlu dijaga dan dikembangkan melalui pola pengasuhan, pembinaan, pendidikan dan pergaulan yang baik.[6][6][6]







BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Sumber jiwa agama menurut ahli dibagi dua:
a. Teori monistik: bahwa sumber jiwa agama berasal dari sesuatu yang tunggal yang dapat berupa rasa ketergantungan, akal, libido sexuli dll.
b. Teori fakulty: bahwa sumber jiwa agama berasal dari beberapa unsur  terutama cipta, rasa, karsa.
2. Sumber jiwa agama menurut Islam berasal dari fitrah manusia yang berasal dari Allah
3. Fitrah diartikan sebagai suci, bertauhid, ikhlas, insting, atau tabiat.


DAFTAR PUSTAKA

Jalaluddin, Psikologi Agama,Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2004

Robert W.Crapps, An Introduction to Psycologi of Religion, bagian iii, alih bahasa Agus M.Harjana, Perkembangan kepribadian dan Keagamaan,Yogyakarta:Kanisius, cet.I,1994
Nurcholish Majid, Islam, Dokrin, Peradaban, Jakarta: Yayasan Paramadina, cet II, 1992






0 comments:

Post a Comment

Subscribe to: Post Comments (Atom)

Social Profiles

TwitterFacebookGoogle PlusLinkedInRSS FeedEmail
BAB I PENDAHULUAN A.    Latar Belakang Sejarah Peradaban Islam adalah sesuatu yang wajib kita ketahui sebagai umat Islam, karen...
“Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam kelas VIII semester 2 dan kelas IX Semester 1 dan 2” D osen Pengampu: Drs. H. Akhirin, M....
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami dari kelompok 4 panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan kasih sayang dan keridhoa...
“Orientasi Pembelajaran Pendidikan Islam” Mata Kuliah : Ilmu Pendidikan Islam Dosen Pengampu: Khalilmatus Sa’diyah, M.Pd.I Di...
BAB 1 PERKEMBANGAN, OBYEK DAN SEJARAH PSIKOLOGI A.    Perkembangan Psikologi Psikologi berasal dari perkataan Yunani ” psyche ...
https://www.scribd.com/doc/253732187/Psikologi-Agama-Jadi
“ PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA   MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS DI SD X GUYANGAN BANGSRI JEPARA ” ...
STUDI ISLAM PENDEKATAN ANTROPOLOGI OLEH: SOBARUDIN 1.    Pendahuluan Pendekatan antropologis dalam memahami agama dapat diartikan s...
“ PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA   MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS DI SD X GUYANGAN BANGSRI JEPARA ” ...
STUDI ANALITIS TERHADAP KEPUTUSAN IJTIMA’ ULAMA KOMISI FATWA SE INDONESIA III MUI TAHUN 2009 TENTANG HUKUM HARAM MEROKOK DALAM PE...

About





[1][1] [1] Jalaludin, PSIKOLOGI AGAMA, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2012) hal:53

[2][2] [2] Ramayulis, Op Cit, hal:29
[3][3][3] Jalaludin, hal:59
[4][4][4] Ramayulis, Op Cit, hal: 30-33
[5][5][5] Jalaludin,hal:62-63
[6][6] [6] Baharudin, Dr, M.Pd.I, Mulyono, PSIKOLOGI AGAMA DALAM PERSPEKTIF ISLAM (UIN-Malang:2008)hal:98-102


makalh problema dan jiwa keagamaan

3 Responses to "makalh problema dan jiwa keagamaan"

  1. Mohon sam sam dirapikan lagi...😁😁

    BalasHapus
  2. AJO_QQ poker
    kami dari agen poker terpercaya dan terbaik di tahun ini
    Deposit dan Withdraw hanya 15.000 anda sudah dapat bermain
    di sini kami menyediakan 7 permainan dalam 1 aplikasi
    - play aduQ
    - bandar poker
    - play bandarQ
    - capsa sunsun
    - play domino
    - play poker
    - sakong
    di sini tempat nya Player Vs Player ( 100% No Robot) Anda Menang berapapun Kami
    Bayar tanpa Maksimal Withdraw dan Tidak ada batas maksimal
    withdraw dalam 1 hari.Bisa bermain di Android dan IOS,Sistem pembagian Kartu
    menggunakan teknologi yang mutakhir dengan sistem Random
    Permanent (acak) | pin bb : 58cd292c "

    BalasHapus